MATRIKS, RELASI DAN FUNGSI
Life is like riding a bicycle.
To keep your balance, you must keep moving.
- Albert Einstein
Di materi kemarin, kita sudah membahas salah satu sub bab matematika diskrit mengenai himpunan. Nah, maka dari itu sekarang kita akan membahas materi selanjutnya mengenai matermatika diskrit, yakni Matriks, Relasi dan Fungsi.
2.1 Matriks
Matriks sendiri bisa di dafinisikan sebagai kumpulan elemen yang berbentuk baris dan kolom. Selama ini yang kita tahu, matriks hanya berupa angka. Namun sebenarnya matriks tidak hanya berupa angka, bisa juga berupa abjad atau elemen lain, seperti nama hewan, tumbuhan, dll.
Dalam praktek, kita lazim menuliskan matriks dengan notasi ringkas A= [aij].
2.1.1 Beberapa Matriks Khusus
1. Matriks
Diagonal
Matriks
diagonal adalah matriks bujursangkar dengan
= 0 untuk i
j.
2. Matriks
Identitas
Matriks
identitas, dilambangkan dengan I, adalah
matriks diagonal dengan semua
elemen diagonal = 1.
3. Matriks
Segitiga Atas / Bawah
Matriks
segitiga atas/bawah adalah matriks jika elemen-elemen di atas/di bawah
diagonal
bernilai 0, yaitu
= 0 jika i < j (i
> j).
4. Matriks
Transpose
Matriks
transpose adalah matriks yang
diperoleh dengan mempertukarkan baris-
baris dan kolom-kolom.
5. Matriks
Setangkup (Symmetry)
A adalah
matriks setangkup atau simetri jika AT=A, yaitu jika
=
untuk setiap i
dan j.
6. Matriks
0/1 (zero-one)
Matriks
0/1 adalah matriks yang setiap elemennya hanya bernilai 0 atau 1.
2.1.2 Operasi Aritmatika Matriks
1. Penjumlahan
dua buah matriks
Dua
buah matriks dapat dijumlahkan jika ukuran (baris dan kolom) keduanya
sama.
2. Perkalian
dua buah matriks
Dua
buah matriks dapat dikalikan jika jumlah kolom matriks pertama sama dengan
jumlah baris matriks kedua.
3. Perkalian matriks dengan skalar
Perkalian matriks
dengan skalar
adalah
mengalikan setiap elemen matriks
dengan konstantanya.
2.2 Relasi
Notasi:
A x B = {( a, b) | a
A dan b
Relasi adalah aturan yang
menghubungkan setiap anggota himpunan A ke himpunan B. Dimana disebut domain
(daerah asal) dan B disebut kodomain (daerah kawan). Relasi
dari himpunan A ke himpunan B adalah hubungan yang memasangkan anggota-anggota
himpunan A dengan anggota anggota himpunan B.
Cara paling mudah menyatakan relasi dari dua himpunan adalah
dengan himpunan pasangan terurut. Himpunan pasangan terurut diperoleh dari
perkalian kartesian antara dua himpunan. Perkalian kartesian dari himpunan A dan B adalah himpunan yang melemennya semua pasangan terurut yang
mungkin terbentuk dengan komponen pertama dari himpunan A dan komponen kedua dari himpunan B.
Relasi
biner R antara A dan B adalah himpunan bagian dari A x B.
Notasi : R
( A x
B).
2.2.1 Representasi Relasi
Selain dinyatakan sebagai himpunan pasangan
terurut, ada banyak cara lain untuk mempresentasikan atau menyajikan relasi.
Dibawah ini disajikan 3 cara yang lazim dipakai untuk mempresentasikan relasi,
yaitu dengan tabel ,matriks, dan graf berarah.
1. Representasi
Relasi dengan Tabel
Relasi biner dipresentasikan sebagai
tabel. Kolom pertama tabel menyatakan
daerah asal, sedangkan kolom
kedua menyatakan daerah hasil.
2.
Representasi relasi dengan matriks
Matriks representasi relasi merupakan
contoh matriks zero-one.
3. Representasi
relasi dengan graf berarah
Representasi dengan
graph berarah (directed graph atau digraph) merupakan
representasi relasi
secara grafis (graph akan dibahas pada bab tersendiri). Tiap
elemenhimpunan
dinyatakan dengan sebuah titik (simpul atau vertek), dan tiap
pasangan
berurutan dinyatakan dengan busur atau (arc)
yang arahnya ditunjukkan
dengan sebuah panah. Dengan kata lain, jika (a,b)
R, maka sebuah
busur dibuat
dari simpul a ke simpul
b. Simpul a disebut simpul asal (initial vertek) dan simpul b
disebut simpul
tujuan (terminal vertek).
2.3 Fungsi
2.3.1 Perbedaan yang mendasar antara Fungsi dan Relasi adalah :
Fungsi : Tiap anggota A hanya mempunyai pasangan 1 saja di B.
Relasi : Tiap anggota A boleh mempunyai pasangan lebih dari 1 di B.
Contoh Relasi tapi bukan Fungsi :
Diberikan himpunan P = {-2, -1, 0, 1, 2} dan Q adalah himpunan bilangan bulat positif.
Relasi dari P ke Q didefinisikan oleh R: x → 2x + 1
Perhatikan bahwa relasi di atas akan memasangkan:
-2 dengan -3
-1 dengan -1,
padahal -3 dan -1 bukan anggota himpunan Q.
Ini berarti ada dua anggota P yang tidak mempunyai pasangan dengan
anggota himpunan Q.
Relasi tersebut tidak memenuhi kriteria sebuah fungsi yang mengharuskan
setiap anggota P berpasangan dengan tepat satu anggota Q.
Jadi, relasi dari P ke Q yang didefinisikan oleh R: x → 2x + 1, bukan sebuah fungsi.
Diberikan himpunan P = {-2, -1, 0, 1, 2} dan Q adalah himpunan bilangan bulat positif.
Relasi dari P ke Q didefinisikan oleh R: x → 2x + 1
Perhatikan bahwa relasi di atas akan memasangkan:
-2 dengan -3
-1 dengan -1,
padahal -3 dan -1 bukan anggota himpunan Q.
Ini berarti ada dua anggota P yang tidak mempunyai pasangan dengan
anggota himpunan Q.
Relasi tersebut tidak memenuhi kriteria sebuah fungsi yang mengharuskan
setiap anggota P berpasangan dengan tepat satu anggota Q.
Jadi, relasi dari P ke Q yang didefinisikan oleh R: x → 2x + 1, bukan sebuah fungsi.
Contoh Relasi dan juga Fungsi :
Dikelas 8 SMP belajar matematika terdapat 4 orang siswa yang lebih menyukai pelajaran tertentu. berikut ke-4 anak tersebut :
Dikelas 8 SMP belajar matematika terdapat 4 orang siswa yang lebih menyukai pelajaran tertentu. berikut ke-4 anak tersebut :
- Buyung menyukai pelajaran IPS dan Kesenian
- Doni menyukai pelajaran ketrampilan dan olah raga
- Vita menyukai pelajaran IPA, dan
- Putri lebih menyukai pelajaran matematika dan bahasa inggris
Jadi, relasi dari A ke B bisa dikatakan relasi dan fungsi karena seluruh anggota B mendapat pasangan dari anggota A.
Bukan Relasi dan juga bukan fungsi :
Bukan Relasi dan juga bukan fungsi :
Contoh yang terakhir ini bukan relasi maupun fungsi, dikarenakan ada anggota A (domain) yang tidak mempunyai pasangan. Karena syarat relasi adalah tiap anggota A mempunyai pasangan di B. Jika dia bukan relasi apalagi fungsi.
Relasi terkadang juga ditulis dengan menggunakan pasangan berurut. Misal relasi A adalah {(1,3),(1,4),(2,6),(7,5)}. Maka domainnya adalah {1,2,7}. Dan daerah hasilnya(range) adalah {3,4,5,6}.
Jika ditanya , apakah relasi tersebut adalah fungsi ? Tentu saja jawabannya adalah bukan fungsi. Kenapa? Karena anggota Domain ada yang memiliki 2 pasangan, siapa? Yaitu 1 dimana 1 berpasangan dengan 3 dan juga dengan 4. Maka relasi tersebut bukanlah Fungsi.
Relasi terkadang juga ditulis dengan menggunakan pasangan berurut. Misal relasi A adalah {(1,3),(1,4),(2,6),(7,5)}. Maka domainnya adalah {1,2,7}. Dan daerah hasilnya(range) adalah {3,4,5,6}.
Jika ditanya , apakah relasi tersebut adalah fungsi ? Tentu saja jawabannya adalah bukan fungsi. Kenapa? Karena anggota Domain ada yang memiliki 2 pasangan, siapa? Yaitu 1 dimana 1 berpasangan dengan 3 dan juga dengan 4. Maka relasi tersebut bukanlah Fungsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar