Senin, 08 Oktober 2018

Teknik Digital


7 Common Anoda dan Katoda

Kamu tidak dapat merasakan namanya HIDUP,
tanpa menyadari bahwa kamu nantinya harus MATI.
Sama MUSTAHIL untuk menyadari bahwa harus MATI,
tanpa memikirkan betapa MENAKJUBKAN HIDUP.
-Dunia Sophie ( Jostein Gaarder)

          Hello everibodihhhhhhh.... Welcome to my blog.... Pada ‘tugas’ kali ini, Fifa bakalan bahas soal Common Anoda dan Katoda. Nah, sebelum kita bahas lebih jauh nih... Kita kupas satu-satu dulu pengertiannyaaaa oke okeee...
          Jadi gaissss, Anoda sendiri adalah elektrode (bisa logam atau penghantar listrik lain), pada sel elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir didalamnya jika kutub bermuatan negatif.
          Sedangkan Katoda adalah lawan dari Anoda, yakni kutub elektroda dalam sel elektrokimia yang terpolarisasi jika kutub ini bermuatan positif (sehingga arus akan mengalir keluar darinya, atau gerakan elektron akan masuk ke kutub ini).


          Nah jadi kesimpulannya gaisss... Kalau Anoda itu dia muatan asalnya negatif gais, nah dia menuju si Katoda tuhh yang muatannya positif, maka terjadilah proses elektrolisis. Tapi perlu diingat juga ya gaiss, kalau hal ini tidak selalu terjadi, karena tidak selalu anion (ion yang bermuatan negatif) bergerak menuju Anoda ataupun tidak selalu kation (yang bermuatan positif) akan bergerak menjauhi Anoda. Pergerakan tersebut tergantung dari jenis sel elektrokimianya.
          Nahh kalau pengertian udah oke nihh, selanjutnya yang kita bahas yaitu Common Anoda dan Katoda. Dan kalau udah bahas common, pasti tidak lepas dari 7 segment. Seperti yang kita semua ketahiu, bahwa 7 segment merupakan sebuah komponen penampil angka sederhana yang mampu menampilkan angka desimal 0-9 dan heksadesimal A-F dan setiap segment akan dikendalikan secara ON dan OFF.
          Pada Seven Segment Display atau Layar 7 Segmen, elemen-elemennya akan diatur menjadi bentuk angka “8” yang agak miring ke kanan dengan tujuan untuk mempermudah pembacaannya. Pada beberapa jenisnya terdapat juga penambahan “titik” yang menunjukkan angka koma decimal. Terdapat beberapa jenis Layar 7 Segmen ini, antara lain Incandescent bulbs, Flourenct Lamps (FL), Liquid Crystal Display (LCD) dan Light Emitting Diode (LED).

LED 7 Segmen ( 7 Segment LED)

          Salah satu jenis Seven Segment Display yang sering digunakan oleh para penghobi Elektronika adalah 7 Segmen yang menggunakan LED (Light Emitting Diode) sebagai penerangnya.  LED 7 Segmen ini umumnya memiliki 7 Segmen atau elemen garis dan 1 segmen titik yang menandakan “koma” desimal. Jadi Jumlah keseluruhan segmen atau elemen LED sebenarnya adalah 8. Cara kerjanya pun boleh dikatakan mudah, ketika segmen atau elemen tertentu diberikan arus listrik, maka Display akan menampilkan angka atau digit yang diinginkan sesuai dengan kombinasi yang diberikan.
Terdapat 2 Jenis LED 7 Segmen, diantaranya adalah “LED 7 Segmen common Cathode” dan “LED 7 Segmen common Anode”. Yuk kita bahas lebih detailll....

LED Segmen Tipe Common Cathode (Katoda)
              Pada LED 7 Segmen jenis Common Cathode (Katoda), Kaki Katoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan Kaki Anoda akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED.  Kaki Katoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini merupakan Terminal Negatif (-) atau Ground sedangkan Signal Kendali (Control Signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki Anoda Segmen LED.

 
LED Segmen Tipe Common Anode (Anoda)

              Pada LED 7 Segmen jenis Common Anode (Anoda), Kaki Anoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan kaki Katoda akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED. Kaki Anoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini akan diberikan Tegangan Positif (+) dan Signal Kendali (control signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki Katoda Segmen LED.

 
Prinsip Kerja Dasar Driver System pada LED 7 Segmen

              Berikut ini adalah Blok Diagram Dasar untuk mengendalikan LED 7 Segmen :


              Blok Dekoder pada diagram diatas mengubah sinyal Input yang diberikan menjadi 8 jalur yaitu “a” sampai “g” dan poin decimal (koma) untuk meng-ON-kan segmen sehingga menghasilkan angka atau digit yang diinginkan. Contohnya, jika output dekoder adalah a, b, dan c, maka Segmen LED akan menyala menjadi angka “7”.   Jika Sinyal Input adalah berbentuk Analog, maka diperlukan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah sinyal analog menjadi Digital sebelum masuk ke Input Dekoder. Jika Sinyal Input sudah merupakan Sinyal Digital, maka Dekoder akan menanganinya sendiri tanpa harus menggunakan ADC.
              Fungsi daripada Blok Driver adalah untuk memberikan arus listrik yang cukup kepada Segmen/Elemen LED untuk menyala. Pada Tipe Dekoder tertentu, Dekoder sendiri dapat mengeluarkan Tegangan dan Arus listrik yang cukup untuk menyalakan Segmen LED maka Blok Driver ini tidak diperlukan. Pada umumnya Driver untuk menyalakan 7 Segmen ini adalah terdiri dari 8 Transistor Switch pada masing-masing elemen LED.

Tabel Pengaktifan Seven Segment Display

          

     Ya gaiissss.... Jadi sekian dulu ya pembahasan 'tugas' Fifa kali ini... See you on the next tugasssss.... bye byeeee....

RANGKAIAN LISTRIK (TUGAS INDIVIDU)

TUGAS INDIVIDU RANGKAIAN LISRIK 1. Soal mengenai Rangkaian Listrik Kompleks Hitung besar arus I yang mengalir pada rangkai...