Sabtu, 24 Maret 2018

Matematika Diskrit

HIMPUNAN

 

 Tidak ada manusia yang bodoh,

yang ada hanya manusia malas tanpa mau berusaha

- Kata Mutiara Mama :)

 

  Matematika diskrit atau diskret adalah suatu cabang matematika yang membahas mengenai elemen-elemen yang tidak berkesinambungan. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa sadar kita sering sekali membicarakan objek diskrit ini. Misalnya buku, mahasiswa, komputer, pohon, manusia, bahkan hewan adalah contoh-contoh dari diskrit.
     Dan saat kita membicarakan mengenai objek-objek diskrit ini, kita sering bertemu dengan objek-objek yang berbentuk kumpulan. Misalnya ketika kita membicarakan mengenai mahasiswa, maka mahasiswa yang dimaksud bisa saja "Mahasiswa Teknik Informatika STT-PLN" atau bisa juga "Mahasiswa Angkatan 2017 STT-PLN". Namun apapun pembahasannya, intinya tetap kelompok atau kumpulan objek.
    Nah, dalam terminologi dasar tentang objek diskrit adalah himpunan. Himpunan merupakan konsep paling dasar dalam diskrit, karena banyak sekali ilmu komputer yang didasari dari konsep himpunan ini. Berikut dibawah ini merupakan penjelasannya. 

A. DEFINISI HIMPUNAN
           
    Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek atau benda-benda (yang di definisikan dengan jelas) yang berbeda namun dianggap sebagai satu kesatuan. Objek yang tedapat dalam himpunan di sebut sebagai elemen, unsur atau anggota.

B. CARA PENYAJIAN HIMPUNAN

   
S
ebuah himpunan biasanya dinyatakan dengan simbol-simbol tertentu. Simbol tersebut dapat menggunakan huruf kapital atau bisa juga dengan kurung kurawal. Sedangkan anggota dari himpunan tersebut biasanya ditandai dengan menggunakan huruf kecil.
   Untuk lebih memahaminya, disini kita akan membahas 4 cara penyajian, yaitu mengenumerasi elemen-elemennya, menggunakan simbol-simbol baku, menyatakan syarat keanggotaan, dan menggunakan diagram Venn.
      
     1. Enumerasi (Tabulus Form)

       Yakni pendaftaran atau penulisan seluruh anggota himpunan secara rinci didalam kurung kurawal dan setiap elemen didalam kurung kurawal dipisahkan oleh tanda koma. 


          Contoh dan Keterangan:

         a.  Himpunan A berisi bilangan ganjil dari 1 sampai 10. 
              Maka A dapat ditulis sebagai : A = {1,3,5,7,9}
  
         b.  G = {Bunga, Kuda, a, Pensil, 1}
              Dapat dilihat  disini bahwa  himpunan tidak hanya di gunakan untuk mengelompok-
              kan elemen-elemen khusus yang berkesinambungan. Tetapi juga berbagai elemen 
              yang bahkan tidak berkaitan dalam satu himpunan.

         c.  Bila P1 = {a, b}, P2 = { {a, b} }, P3 = {{{a, b}}}, P4 = {{}}
              Maka a  P1, a  P2, P1  P2, P1  P3, P2  P3.Sedangkan P4 adalah himpunan 
              kosong yang sering dilambangkan dengan Ø.

         d.  Untuk   menuliskan   himpunan  dengan   jumlah  anggota  yang  besar  dan   telah 
              memiliki urutan tertentu dapat dilakukan dengan menggunakan tanda ’...’(ellipsis).
              Himpunan 100 buah bilangan asli pertama: {1, 2, ..., 100 } 

         e. Untuk menyatakan keanggotaan suatu himpunan dapat di simbolkan dengan
             x  A : x merupakan anggota himpunan A.
             x  A : x bukan merupakan anggota himpunan A.

      2. Simbol-Simbol Baku

          Terdapat beberapa simbol baku yang dapar mendefinisikan himpunan yang sering digunakan, yakni :


            P =  himpunan bilangan bulat positif =  { 1, 2, 3, ... }
            N =  himpunan bilangan alami (natural)  =  { 1, 2, ... } 
            Z =  himpunan bilangan bulat =  { ..., -2, -1, 0, 1, 2, ... } 
            Q =  himpunan bilangan rasional 
            R =  himpunan bilangan riil 
            C =  himpunan bilangan kompleks
     
           Himpunan yang universal: semesta, disimbolkan dengan U. Contoh: Misalkan U = 
           {1, 2, 3, 4, 5} dan A adalah himpunan bagian dari U, dengan A = {1, 3, 5}.

     3. Notasi Pembentuk Himpunan (Set Builder)

         Cara penyajian dapat dilakukan dengan memenuhi persyaratannya, yakni : 


                           Notasi: { x  syarat yang harus dipenuhi oleh x }

        Contoh :
         A adalah himpunan bilangan bulat positif kecil dari 5. Yang ekivalen dengan
         A = {1, 2, 3, 4}
         Sehingga dapat dituliskan : A = { x | x  bilangan bulat positif lebih kecil dari  5} atau 
         A  =  { x | x   P, x < 5 }

     4. Diagram Venn

        Merupakan
cara menyatakan sebuah himpunan dengan menggambarkannnya dalam bentuk grafis. Cara penyajian himpunan ini diperkenalkan oleh matematikawan Inggris yang bernama John Venn pada tahun 1881. Masing-masing himpunan digambarkan dalam sebuah lingkaran dan dilingkupi olah himpunan semesta yang dinyatakan dalam bentuk persegi empat seperti pada gambar berikut:
       


C. MACAM - MACAM HIMPUNAN
     
     Ada beberapa jenis himpunan yang terdapat dalam dunia matematika, yakni :

     1. Kardinalitas

        
Misal A merupakan himpunan yang elemennya berhingga banyaknya. Jumlah elemen A disebut kardinal dari himpunan A. Dapat dinotasikan sebagai
n(A) atau A .  
       Himpunan yang tidak berhingga banyak anggotanya mempunyai kardinalitas tidak berhingga pula. Sebagai contoh, himpunan bilangan riil mempunyai jumlah anggota tidak berhingga, maka |R| = ∞. 
        Contoh : 
         (i) B = { x | x merupakan bilangan prima lebih kecil dari 20 }, atau B = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 
              17, 19} maka B = 8 
         (ii) T = {kucing, a, Amir, 10, paku}, maka T = 5 
         (iii) A = {a, {a}, {{a}} }, maka A = 3             

     2. Himpunan Kosong (Null Set)

         Yakni himpunan yang sama sekali tidak memiliki elemen di dalamnya atau himpunan dengan kardinal = 0. Biasanya dapat dinotasikan dengan  atau {}.

        Contoh :
        (i)   E = { x | x < x }, maka n(E) = 0 
        (ii)  P = { orang Indonesia yang pernah ke bulan }, maka n(P) = 0 
        (iii) A = {x | x adalah akar persamaan kuadrat x2 + 1 = 0 }, n(A) = 0

         Perlu di perhatikan bahwa himpunan {{ }} dapat juga ditulis sebagai {Ø}, begitu pula himpunan {{ }, {{ }}} dapat juga ditulis sebagai {Ø, {Ø}}. Sedangkan  {} bukan himpunan kosong karena ia memuat satu elemen yaitu himpunan kosong. 

     3. Himpunan Bagian (Subset)

       Himpunan A dikatakan himpunan bagian dari himpunan B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen dari B. Dalam hal ini, B dikatakan superset dari A. Dapat di notasikan sebagai A   B.
          Diagram Venn :



     4. Himpunan Yang Sama

        Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen B dan sebaliknya setiap elemen B merupakan elemen A. Sebaliknya, A tidak sama dengan B.

                                     Notasi : A = B    A  B dan B  A 

         Tiga prinsip yang perlu diingat dalam memeriksa kesamaan dua buah himpunan:

1. Urutan elemen dalam himpunan tidak penting.
Jadi {1,2,3} = {3,2,1} = {1,3,2}
2. Pengulangan elemen tidak mempengaruhi kesamaan dua buah himpunan.
Jadi, {1,1,1,1}={1,1}={1} atau {1,2,3}={1,2,1,3,2,1}
3. Untuk tiga buah himpunan, A, B, C berlaku aksioma berikut:
(a)          A = A, B = B, dan C = C
(b)         Jika A = B, maka B = A
(c)          Jika A = B, dan B = C maka A = C

     5. Himpunan yang Ekivalen

        Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika kardinal dari kedua himpunan tersebut sama.

                                      Notasi : A ~ B   A = B 
           Contoh :
          A = { 1, 3, 5, 7 } dan B = { a, b, c, d }, maka  A ~ B sebab A = B = 4


     6. Himpunan Saling Lepas (Disjoint)

       Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas (disjoint) jika keduanya tidak memiliki elemen yang sama. 

                                  Notasi : A // B 

              
        7. Himpunan Kuasa (Power Set)
            Adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan himpunan A sendiri. 
          
                                                Notasi : P(A) atau 2A 
           Contoh :
Himpunana kosong dari himpunan kosong adalah P(Ø) = {Ø}, dan himpunan kuasa dari {Ø} adalah P({Ø}) = {Ø,{Ø} }}. Berapa banyak anggota himpunan kuasa dari sembarang himpunan A? Jika |A| = m, maka |P(A)| = 2m . Kardinalitas himpunan kuasa ini dapat dibuktikan sebagai berikut:

Bukti:
Susun elemen-elemen A sebagai barisan (a1,a2,.....an).
Bentuk himpunan bagian Ai dari A dan juga bentuk barisan-barisan biner
Ei = (e1i, e2i,.......eni}
Dengan
eji = 1 bila aj ada di dalam Ai
eji = 0 jika aj tidak ada di dalam Ai
Banyaknya kombinasi Ei yang mungkin adalah 2n-1. mengingat himpunan kosong juga merupakan himpunan bagian A, maka terbukti bahwa jumlah himpunan bagian dari himpunan A sama dengan 2n.

RANGKAIAN LISTRIK (TUGAS INDIVIDU)

TUGAS INDIVIDU RANGKAIAN LISRIK 1. Soal mengenai Rangkaian Listrik Kompleks Hitung besar arus I yang mengalir pada rangkai...